Seorang Kaporli Takut-takut Membicarakan Masalah Politik Di Tahun 2018 - Super Kompas | Kisah Dalam Cerita

Saturday, March 3, 2018

Seorang Kaporli Takut-takut Membicarakan Masalah Politik Di Tahun 2018




Super Kompas - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui sekarang dirinya mesti berhati-hati dalam berbicara. Sebab, kalimatnya tak jarang dipelintir dan dipersepsikan beda di media konvensional maupun media sosial. Ia mengasumsikan hal ini sehubungan dengan tahun politik di mana Pilkada serentak dilangsungkan dan persiapan Pemilu 2019 dilakukan. Tito memberi misal soal videonya yang viral sejumlah waktu lalu. Di video itu, pengakuan Tito seolah mengesampingkan ormas islam di samping Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Ia mengatakan, pidato tersebut ia ucapkan selama 20an menit. Namun, yang viral melulu berdurasi dua menit. "Yang dimaksud gerakan lain dapat merontokkan NKRI yakni adanya gerakan yang bukan pribumi Indonesia. Ada gerakan dari jaringan Al Qaeda, ISIS dengan gerakan takfiri, ini jelas masuk ke Indonesia," kata Tito ketika menghadiri acara Tarbiyah PERTI di Jakarta, Sabtu (3/3/2018).


Baca Juga : Info Indonesia Super | Tips -Tips Bermain Dan Meraih Kemenangan Bermain Di Permainan Bola Tangkas Mickey Mouse. 





Tito mengatakan, negara ini berpotensi terpecah andai kelas menengah masih menjadi minoritas. Di samping itu, ada pun masuknya paham ideologi dari luar yang berlawanan dengan Pancasila. Pidato tersebut, kata Tito, adalah imbauan pada NU dan Muhammadiyah yang berpotensi jadi sasaran pengaruh ideologi takfiri. Ia mencontohkan permasalahan penyerangan gereja Santa Lidwina di Sleman, Yogyakarta. Ternyata pelakunya berasal dari family NU, tetapi dia terkena aliran radikal. Hal ini jelas berlawanan dengan ideologi NU yang membangkang kekerasan dan terorisme. Oleh sebab itu, Tito meminta NU sebagai tuan lokasi tinggal yang mengundang dirinya supaya introspeksi dengan adanya kenyataan tersebut. "Setelah dipelajari, yang bersangkutan telah mengadopsi paham takfiri. Dari NU ke takfiri, kok bisa?" kata Tito. Intinya, kata Tito, ia mengucapkan kekhawatiran tersebut dalam pidatonya. Namun, pernyataan tersebut dipelintir di media sosial.


Baca Juga : Negara dan Reformasi Indonesia Stop Pungli, Jembatan Timbang Harus Pakai Aplikasi e-Tilang. 


Ia meminta maaf andai potongan video itu sempat menciptakan Tarbiyah PERTI salah paham dan merasa kesal dengan dirinya. "Kita mengetahui bahwa tiap muslim ialah bersaudara dan wajib mengampuni yang meminta maaf. Saya dari lubuk hati terdalam, bila tidak nyaman, saya mohon maaf. Tapi tidak terdapat niat saya guna menepikan yang lain," kata Tito. Kapolri menyatakan sudah mendatangi pihak yang memviralkan videonya itu. setelah disuruh bicara, pelaku menyatakan ada maksud tertentu. Ada motif politis di balik penyebaran video tersebut untuk mendeligitimasi Tito dan Polri. "Ini sebenernya ngomong begini, jujur saja saya takut-takut. Tahun politik ini, ngomong apa aja dapat dipelintir," kata dia. Contoh lainnya, pada sebuah kesempatan, Tito mengucapkan pada awak media bahwa dirinya menyuruh segenap pihak guna bergandengan tangan dalam rangka mengawal NKRI dan mendorong pembangunan supaya kelas menengah menjadi besar. Sehingga Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. 

Namun, lantas viral berita bahwa Kapolri meminta supaya masyarakat tidak mengkafir-kafirkan orang. "Ada yang memainkan lagi, melintirnya," lanjut dia. Sambil berkelakar, Tito pun khawatir penjelasannya soal pidato yang ditujukan ke NU ditafsirkan sebagai kritik pada ormas tersebut. "Tadi saya ucapkan sambutan tersebut beri kritik pada NU. Nanti terdapat yang nulis, Kapolri kritik NU. Abis tersebut kader NU marah seluruh sama saya," kata Tito, kemudian tertawa.


Agen Tangkas Terpercaya - SuperTangkas ( www.st838.com / www.initangkas.com ) merupakan permainan bola tangkas yang bersifat Fair Play (Menggunakan Unsur Settingan Darat) dan tidak menggunakan sistem Lock Pemain. Bermain di Supertangkas anda akan mendapatkan berbagai banyak keuntungan lainnya, seperti adanya sistem lotere, fitur buka kartu, fitur JP, dan Fitur Extra Bonus.

No comments:

Post a Comment

Pengusaha Besar Mengeluh Tidak Mendapatkan Proyek Infrastruktur dari Jokowi

Super Kompas - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengeluh ke Presiden Joko Widodo. Seba...